
Gus Ipul, Prof. Dr. Din Syamsudin, MA, Prof. Dr. Malik Fajar, M.Sc, Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, MA, Prof. Dr. Achmad Jainuri, MA, Ph.D, Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, dan Dr. dr. Taufiq Pasiak
Malang, SeputarMalang.Com – Acara Kajian Ramadhan 1437 H Pimpinan Wilayah Jatim yang bertema “Harmoni Fikir dan Dzikir” sekaligus buka puasa bersama yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dihadiri Drs. H. Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur, Sabtu (11/06).
Dalam sambutannya Wagub yang biasa disapa Gus Ipul itu menyampaikan, bahwa Indonesia bersyukur mempunyai organisasi Islam seperti Muhammadiyah. Tidak bisa dibayangkan jika Indonesia tanpa Muhammadiyah, karena sejak awal berdirinya Indonesia Muhammadiyah telah banyak berkontribusi terhadap Indonesia utamanya dalam hal kemerdekaan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan sebagainya. “Perserikatan ini telah ikut mengantarkan kemerdekaan Indonesia,” ungkap Gus Ipul.
Gus Ipul menjelaskan bahwa persoalan global yang tengah melanda di Timur Tengah seperti konflik di Irak, Syiria dan beberapa negara lainnya yang tak kunjung mereda dan telah menelan ribuan warganya merupakan contoh dari ketidakstabilan kondisi negara dan masyarakatnya. Tapi di Indonesia yang notabene penduduk Islamnya terbesar di dunia bisa hidup aman, tentram dan damai. “Muhammadiyah di Indonesia bisa menjadi penyeimbang dan tauladan dari contoh tata kehidupan yang mengedepankan musyawarah dan kedamaian sebagai wujud masyarakat yang berkemajuan,” urai Gus Ipul.
Dalam konteks kekinian lanjutnya, masih terdapat banyak persoalan serius yang harus diatasi, diantaranya adalah kesenjangan sosial, ekonomi belum merata, narkoba, kekerasan seksual terhadap anak, dan juga LGBT di akhir-akhir ini. Berbagai persoalan yang tiada kunjung selesai ini harus mendapat perhatian dari segenap unsur masyarakat, bukan hanya pemerintah tapi organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah juga punya peran andil besar terlibat di dalamnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Gus Ipul berpesan kepada seluruh warga Muhammadiyah di Jawa Timur untuk selalu mendukung dan ikut membantu mensukseskan program-program kerja pemerintah dalam rangka mewujudkan Jawa Timur yang sejahtera. “Semoga Muhammadiyah semakin eksis dan saya meyakini Muhammadiyah akan terus berkembang semakin besar, sebagai bagian dari organisasi masyarakat yang bermanfaat bagi perkembangan agama dan negara” pungkas Gus Ipul.
Sementara itu, Dr. Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, memaparkan bahwa fikir dan dzikir adalah dua dimensi yang sering dibahas untuk mencari keharmonisan. Menurut Haedar, dalam penerapan kedua dimensi ini sering terjadi permasalahan. “Dimana dimensi fikir sering berjalan sendiri dengan ekstrimismenya dan begitupun dimensi dzikir,” terang Haedar.
Banyak kalangan, lanjut Haedar yang sekedar memaknai Bulan Ramadhan sebagai bulan untuk mengolah batiniah dan meningkatkan spiritualisme namun mengesampingkan dimensi fikir, dan sebaliknya. “Hingga di Bulan Ramadhan ini menjadi sangat statis dan egosentris, tidak berkembang,” jelas Haedar.
Turut hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. Din Syamsudin, MA, Prof. Dr. Malik Fajar, M.Sc, Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, MA, Prof. Dr. Achmad Jainuri, MA, Ph.D, Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, dan Dr. dr. Taufiq Pasiak.