Kota Malang, SeputarMalang.Com – Selasa (10/5) para dokter spesialis di RSUD Kota Malang, pasca mogok mereka sudah masuk seperti biasa. Kemarin siang terlihat poli spesialis seperti penyakit dalam, anak, kebidanan-kandungan, kulit, gigi, dan anestesi sudah berjalan normal seperti biasanya.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Kepala RSUD Kota Malang, Dr Rohana yang menyebut situasi di RSUD sebenarnya tidak lumpuh walaupun sempat ada para dokter spesialis mogok. Selanjutnya Dr Rohana pada saat dikonfirmasi pagi kemarin mengatakan, IGD masih berjalan 24 jam. Begitu juga rawat inap 24 jam. Tapi pihaknya menyadari RSUD masih belum BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Sehingga bisa dimaklumi jika para dokter spesialis menuntut Jaspel (jasa pelayanan) tapi tidak dipenuhi.
Menurut Kepala RSUD Kota Malang tersebut, aksi yang dilakukan para dokter tersebut tidak akan terjadi bila status RSUD sudah BLUD. Saat ini, RSUD masih berada di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Asih Tri Rahmi. Pihaknya mengharapkan status BLUD dari RSUD Kota Malang bisa segera dipercepat agar kesejahteraan para dokter dan tenaga medis serta pelayanan kesehatan masyarakat bisa lebih efektif. Status RSUD sama dengan UPT saait ini karena di bawah Kadinkes Kota Malang. bila masuk BLUD, maka RSUD akan menjadi lembaga yang sama dengan SKPD yakni memiliki otonomi khususnya dalam manajemen keuangan. Terkait jaspel sendiri, Rohana berharap Perwal bisa segera terselesaikan agar para dokter bisa menerima haknya.
“Kita tidak tahu nanti bunyi Perwalnya seperti apa. Tapi, kalau memang para dokter spesialis sudah mendapatkan jaspel sejak RSUD berdiri, maka mudah-mudahan jaspelnya bisa dirapel. Semoga bulan ini sudah bisa diselesaikan dan di terima Walikota,” tandas Rohana. Dia menyebut, saat ini RSUD memang tengah kekurangan tenaga spesialis untuk memaksimalkan pelayanan masyarakat. Tak hanya itu, RSUD juga belum memiliki spesialis bedah, radiologi dan patologi klinik. Rohana juga sudah membuka pendaftaran bagi para dokter spesialis yang ingin praktek sesuai kekurangan di RSUD.
Dr. Rohan juga membeberkan terkait sidak dari Inspektorat, RSUD siap disidak kapan saja. Bila sewaktu-waktu didatangi dan disidak. Tidak ada masalah apapun, sebab para dokter spesialis sudah praktek semua di poli masing-masing. Sementara itu, para dokter spesialis sendiri tidak bersedia di foto dan diwawancarai terkait kegiatan pasca mogok kerja. Bahkan salah satu oknum di RSUD mengancam para wartawan yang hendak wawancara dan mengambil foto suasana di poli spesialis. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Asih Tri Rahmi tidak mau dikonfirmasi terkait mogok kerja para dokter spesialis.
Sementara itu, Sekda Kota Malang Cipto Wiyono saat ditemui di Balai Kota Malang Selasa lalu, mengatakan, pihaknya memaklumi hal tersebut, dikarenakan pasti terdapat kekurangan saat masih awal-awal berdiri seperti sekarang. RSUD masih tertatih-tatih, dikarenakan baru berdiri satu bulan lalu. Dia juga mengharapkan para dokter spesialis bersabar karena Pemkot tengah memperjuangkan Perwal untuk pencairan Jaspel. Perwal sebagai pelindung hukum untuk memakai APBD dalam membayar jaspel para dokter, tengah diperjuangkan di Bagian Hukum Provinsi Jatim sebelum ditandatangani oleh Walikota Malang, Mochammad Anton.
Sumber gambar : wartakesehatan.com