
Pakde dan Bude Karwo Mendampingi Presiden Joko Widodo Saat Membagikan Kartu Sakti di Balai Desa Asrikaton Kab Malang
Kabupaten Malang, SeputarMalang.Com – Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), Presiden RI menyerahkan sebanyak 11.077 “Kartu Sakti” kepada masyarakat Malang Raya. Angka tersebut merupakan jumlah total penerima kartu wilayah Malang dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang terdiri atas 7.818 peserta di Kota Malang, 2.579 peserta di Kabupaten Malang, serta 680 peserta di Kota Batu. Kartu yang dibagi terdiri dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat (KASPDB).
Jokowi Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo beserta Isteri Ny. Hj. Nina Soekarwo, memulai kunjungan di Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5/2015). Di desa ini, ada 872 orang penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), 742 orang penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), 2.614 orang penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan 13 orang menerima kartu penyandang disabilitas.
Di sela penyerahan secara simbolis kepada perwakilan warga, Jokowi juga menjelaskan manfaat masing-masing kartu dan sumber dana tiga kartu sakti.
“Banyak yang tanya dari manaanggarannya. Anggaran berasal dari pengalihan subsidi BBM. Jadi subsidi BBM dialihkan dan diberikan kepada masyarakat, berupa kartu KIS 88 juta orang, KIP 20 juta orang, KKS 16,3 juta seluruh Indonesia. Sedangkan untuk kartu disabilitas juga ada 22 ribu orang di seluruh Indonesia,” jelas Jokowi.
Untuk penerima kartu penyandang disabilitas, mereka akan menerima uang sebsar Rp. 300 ribu yang diambil setiap empat bulan sekali. Sambil memegang KIS atas namanya, Jokowi menuturkan pengobatan bebas biaya bagi pemegang KIS. Bagi penerima KIS, mereka bisa menggunakannya di Puskesmas terlebih dulu dan baru bisa mendapat rujukan ketika Puskesmas tidak mampu.
Jokowi berpesan kepada masyarakat agar menggunakan Kartu Indonesia Sehat ini dengan bijak. “Kalau sakit-sakit batuk jangan langsung ke rumah sakit. Kalau sakit batuk flu cukup ke puskesmas. Kalau gawat di puskesmas dicek. baru dirujuk ke rumah sakit bawa kartu ini lagi,” jelas Jokowi.
Sedangkan kepada para penerima KIP, Jokowi menjelaskan bahwa kartu itu bisa digunakan pada saat kenaikan kelas atau minggu ketiga bulan Juni 2015. Anak-anak sekolah dasar menerima Rp. 450 ribu untuk satu tahun, anak SMP menerima Rp. 750 ribu setahun, dan anak SMA menerima Rp. 1 juta selama setahun.
Presiden RI ketujuh ini berpesan agar uang tersebut digunakan untuk keperluan belajar seperti pembelian buku, seragam, dan alat-alat untuk belajar lainnya
Pada kesempatan yang sama, Dr. H. Soekarwo, Gubernur Jawa Timur mengapresiasi langkah Presiden RI Jokowi yang turun langsung menyerahkan kartu kepada masyarakat. Harapannya kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan dapat terpenuhi.
Tampak hadir dalam acara ini, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana.