Kabupaten Malang, SeputarMalang.Com – Warga yang tinggal di sekitar Jalan Kapi Woro dan Jalan Industri, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis mulai terganggu. Hal itu disebabkan oleh proses pembanguanan komplek perumahan elite Permata Jingga, yang dinilai sangat mengganggu aktivitas warga dan pengguna jembatan. Bongkaran batu maupun tanah liat menumpuk sekaligus berserakan di pinggiran jembatan dan sungai. Lokasi pembangunan memang terletak di pinggir sungai, kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas pun menjadi pemandangan baru di kawasan tersebut.
Proses pembongkaran serta persiapan pembangunan itu, sangat terlihat tidak memperdulikan kepentingan pengguna jalan. Ruas jalan dikotori oleh sisa-sisa tanah liat dari proses pembongkaran tersebut. Akibat dari proses pembongkaran itu adalah bila kondisinya hujan jalanan menjadi licin dan sebaliknya ketika cuaca panas pandangan pengguna jalan menjadi terhalang debu, tak sedikit yang menutup hidung dengan masker. Salah satu warga yang berasal dari Pakis, Suprayitno menanyakan mengapa proyek pembangunan ini dilakukan di pingir jembatan dan disungai.
Apalagi sekarang kondisi jalannya menjadi kotor dan berdebu sehingga pengguna jalan yang melewati jalan tersebut akan terganggu pernafasannya. Selain pernafasan bisa terganggu, bila pengendara lain tidak memakai kacamata akan membuat mata perih akibat dari debu itu. Pembangunan komplek Permata Jingga di Mangliawan Pakis sendiri hampir melewati aturan indikasi yang sudah ditentukan. Yakni Garis Sempadan Sungai (GSS). Aturannyanya adalah harus ada jarak dengan sungai lantaran terkait dengan keselamatan dan lingkungan warga sekitar. Apalagi bangunan yang lokasinya berdekatan atau berpatasan dengan sungai lebih berpotensi terkena bahaya yaitu longsor.
Sumber gambar: gosipgarut.com