Kota Malang, SeputarMalang.Com – Kamis (23/6) kemarin, suasana area Pasar Bareng nampak sangat berbeda. Jika biasanya Pasar Bareng ramai dengan pedagang dan pembeli, kemarin yang terlihat justru reruntuhan bangunan pasar. Bukan karena dibongkar, namun saat ini Pasar Bareng sedang dalam proses revitalisasi.
Setelah para pedagang direlokasi, pengerjaan revitaliasi pasar yang berlokasi di Kecamatan Klojen ini pun dilakukan. Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang Pasar Bareng yakni Nanang Suhendar. Nanang menyebut, ia bersama pedagang yang lain sudah menempati bedak relokasi sejak dua minggu yang lalu. Namun, tidak semua barang dagangannya ditempatkan dalam bedaknya. Nanang menjual sebagian barang dagangan seperti sembako dan peralatan rumah tangga di kediamannya sendiri. Hal ini ia lakukan dengan alasan keamanan. Selain itu, kondisi bedak relokasi juga nampat sedikit lebih sempit dari bedaknya yang berada di Pasar Bareng.
Sedangkan salah seorang pedagang yang lain yakni Irawati, mengaku tidak mempermasalahkan tempat relokasi. Wanita yang kesehariannya menjual sayur ini hanya berharap revitalisasi segera selesai. Dari keterangan yang Ira dengar, pembangunan Pasar Bareng diperkirakan selesai pada akhir tahun ini. Meski aktivitas jual beli di pasar relokasi ini tidak berkurang, ia masih mengkhawatirkan sisi keamanan barang milik pedagang. Seperti yang diketahui, pengamanan di bedak relokasi tidak terpusat. Selain itu, letaknya juga berada di luar area pasar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kota Malang Drs. Wahyu Setyanto mengatakan, pihaknya optimis pembangunan Pasar Bareng bisa selesai tepat waktu. Jika rencana awal tepat, pembangunan akan dipercepat lagi. Sebab menurutnya, pembangunan bedak pasar tidak sesulit seperti membangun hotel. Saat ini, para pekerja proyek masih dalam tahap pembersihan yaitu membongkar dan merobohkan bangunan lama. Ditambahkan Wahyu, Pemkot Malang tentunya tidak ingin menunda waktu dalam proyek revitalisasi ini. Sebab apabila molor, akan berbuntut pada beban dan tanggung jawab anggaran.
Anggaran revitalisasi Pasar Bareng ini sendiri diperoleh dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp 9 miliar. Anggaran ini meliputi pembuatan sentra oleh-oleh pasar tiga lantai, ruang laktasi bagi ibu-ibu menyusui, dan juga pengadaan troli seperti pada toko-toko modern. Pengawasan dan kontrol pembangunan pasar ini tetap dilakukan oleh dewan. Seperti yang dijelaskan Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Bambang Sumarto. Komisi C bertugas sebagai legislator sekaligus pengawas meskipun dana yang digunakan adalah dari dana APBN. Bambang mengatakan, bagaimanapun Pasar Bareng masih milik rakyat Kota Malang. Sehingga kontrol kualitas dan verifikasi pedagang tetap dilakukan agar tidak amburadul.