Arema, SeputarMalang.Com – Baru pertama kali Arema Cronus menjalani laga home, Arema sudah harus menerima sanksi. Sanksi yang diberikan kepada Arema ini akibat dari flare yang menyala di tribun selatan Stadion Kanjuruhan ketika laga Arema Cronus melawan Persib Balikpapan. Operator kompetisi, PT Gelora Trisula Semesta memberikan denda sebesar Rp 10 juta kepada Arema, karena kejadian flare menyala tersebut berlangsung di dalam stadion. Berdasarkan surat yang ditandatangani oleh Asep Edwin dari Ketua Komisi Disiplin PT GTS mengatakan jika Singo Edan harus membayar denda karena kejadian tersebut.
Tujuh hari setelah surat sanksi dikeluarkan Arema tidak bisa melakukan negosiasi kepada GTS karena kejadiannya sangat jelas. Penyalaan flare termasuk melanggar pasal 60 b dan e serta pasal 62 ayat 3 kode disiplin TSC 2016. Pihak GTS pun juga sudah mempunyai bukti yang cukup kuat. Jika ada yang melakukan pelanggaran serupa lagi maka hukuman yang akan diterima oleh Arema akan semakin berat. Ketua Panpel Arema, Abdul Haris mengatakan bahwa kejadian menyalanya flare ini terekam ketika pertandingan di menit ke 90+3 dan bukti yang telah didapatkan oleh GTS berupa foto dan video.
Menurut dia Arema sudah tidak bisa lagi mengelak sehingga sanksi itu harus dibayar karena kejadian. menyalanya flare ini bisa menjadi pelajaran yang sangat baik bagi Aremania maupun Arema agar tidak terjadi kesalahan yang sama saat pertandingan selanjutnya. Padahal pihak Panpel dan manajemen Arema selalu memberikan himbauan agar Aremania dapat menjaga kondisi di dalam Stadion. Dia juga menegaskan bahwa jangan ada lagi yang membawa flare, kembang api mauun petasan karena ini merupakan pelanggaran yang sangat serius menurut operato kompetisi.
Sementara itu untuk mencegah kejadian yang sama terulang, terutama saat laga Arema melawan Bhayangkara Surabaya United. Ketua Panpel bersama dengan jajaran Panpel akan melakukan tindakan tegas kepada suporter di pintu-pintu masuk stadion sebagai langkah antisipasi serta melakukan tindakan ditempat jika masih ada yang menyalakan flare. Harris menjelaskan bahwa jika tidak dengan tegas ditangani maka di tiap pertandingan mungkin masih akan tetap terulang maka klub juga akan merasakan kerugian yang sama.
Sumber gambar: liputan6.com