Malang, SeputarMalang.Com – Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang terus meneguhkan perannya dalam mendorong pendidikan inklusif melalui kegiatan kolaboratif bersama keluarga besar SLB BC Kepanjen, dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Ibu. Kegiatan ini menghadirkan ruang kreasi, terapi edukatif, serta pendampingan orang tua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebagai pendekatan holistik pendidikan inklusif.
Kepala Laboratorium Psikologi Unira Malang, Lutfiatuz Zuhro, M.Psi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Unira Malang dalam menghadirkan pendidikan yang ramah dan berpihak pada kebutuhan anak disabilitas. Menurutnya, pendidikan inklusif tidak hanya berfokus pada proses belajar anak di sekolah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan keluarga secara aktif. “Melalui kegiatan kreasi, terapi, dan FGD orang tua, kami ingin membangun sinergi antara perguruan tinggi, sekolah, dan keluarga dalam mendukung tumbuh kembang ABK,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB BC Kepanjen mengungkapkan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dengan UNIRA Malang. Ia menilai kegiatan ini memberikan dampak positif, baik bagi siswa maupun orang tua. “Anak-anak mendapatkan ruang untuk mengekspresikan potensi dan karyanya, sementara orang tua memperoleh pendampingan yang sangat dibutuhkan dalam memahami kebutuhan anak,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nanik Ulfa, praktisi pendidikan inklusif dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unira Malang, menekankan pentingnya penguatan peran orang tua dalam pendidikan ABK. Ia menyampaikan bahwa pendampingan yang tepat di lingkungan keluarga akan sangat menentukan keberhasilan intervensi pendidikan dan terapi di sekolah. “Orang tua adalah mitra utama dalam pendidikan inklusif. Melalui FGD ini, kami berharap orang tua semakin percaya diri dan memiliki pemahaman yang utuh dalam mendampingi anak-anak mereka,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan meliputi ruang kreasi siswa, bazar karya, serta game edukasi berbasis terapi yang dirancang untuk melatih aspek motorik, kognitif, sosial, dan emosional anak. Suasana kegiatan berlangsung hangat dan interaktif, melibatkan siswa, guru, mahasiswa, serta orang tua secara aktif.
Melalui kegiatan ini, Unira Malang berharap dapat terus memperluas praktik baik pendidikan inklusif berbasis kolaborasi dan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus meneguhkan peran perguruan tinggi dalam mendukung pemenuhan hak dan potensi Anak Berkebutuhan Khusus terutama di kabupaten Malang










